Apakah Aki Motor Listrik Sama Seperti Aki Motor Bensin?

Seiring dengan semakin populernya kendaraan listrik di Indonesia, banyak pengguna mulai bertanya-tanya: apakah aki motor listrik sama seperti aki motor bensin? Pertanyaan ini muncul karena secara kasat mata, keduanya sama-sama berfungsi menyimpan dan menyalurkan energi listrik. Namun ternyata, perbedaan di antara keduanya cukup signifikan — mulai dari jenis, fungsi, kapasitas, hingga cara perawatannya.

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan antara aki motor listrik dan aki motor bensin, agar kamu tidak salah paham ketika memilih atau merawat kendaraanmu.

1. Fungsi Utama Aki pada Motor Bensin

Pada motor berbahan bakar bensin, aki berfungsi sebagai penyimpan energi listrik yang digunakan untuk beberapa kebutuhan penting, seperti:

• Menghidupkan mesin melalui sistem starter elektrik.
• Menyalakan lampu utama, lampu belakang, dan lampu sein.
• Memberi daya untuk klakson dan panel instrumen.
• Menopang sistem injeksi (EFI) dan sensor elektronik.

Artinya, aki pada motor bensin hanya berperan sebagai pendukung sistem kelistrikan. Begitu mesin menyala, sumber listrik utama berasal dari alternator yang mengisi ulang aki selama motor berjalan.

2. Fungsi Utama Aki pada Motor Listrik

Pada motor listrik, aki (yang lebih tepat disebut baterai) bukan sekadar penyimpan energi tambahan, melainkan sumber tenaga utama. Baterai inilah yang menyuplai seluruh energi untuk menggerakkan motor listrik, menyalakan lampu, dan menjalankan semua sistem elektronik di kendaraan.

Karena menjadi komponen paling vital, kualitas baterai sangat menentukan performa motor listrik. Kapasitas baterai juga berpengaruh langsung terhadap jarak tempuh — semakin besar kapasitasnya (Wh), semakin jauh motor bisa melaju.

3. Jenis Aki yang Digunakan

Perbedaan paling mencolok antara motor bensin dan listrik adalah pada jenis akinya:

• Motor bensin: menggunakan aki timbal-asam (lead-acid) konvensional atau tipe MF (maintenance-free) dengan tegangan standar 12 Volt.
• Motor listrik: menggunakan baterai lithium-ion, lithium ferro phosphate (LiFePO₄), atau kadang kombinasi sel modular bertegangan tinggi (48V, 60V, bahkan 72V).

Baterai lithium memiliki kepadatan energi lebih tinggi, lebih ringan, dan tahan terhadap siklus pengisian yang panjang, tetapi harganya jauh lebih mahal dibanding aki timbal-asam.

4. Perbedaan Tegangan dan Kapasitas

Motor bensin umumnya cukup dengan aki 12V berkapasitas kecil (3–8Ah) karena hanya untuk kebutuhan listrik ringan. Sementara motor listrik membutuhkan kapasitas besar, mulai dari 20Ah hingga 60Ah atau lebih, tergantung pada daya motor dan jarak tempuh yang diinginkan.

Misalnya, motor listrik 60V 20Ah bisa menempuh sekitar 50–70 km per pengisian penuh, tergantung berat dan kondisi jalan. Hal ini menunjukkan bahwa aki motor listrik memiliki peran jauh lebih kompleks dan krusial.

5. Komponen Pendukung Sistem Aki Motor Listrik

Aki pada motor listrik dilengkapi sistem khusus untuk menjaga kestabilan dan keamanan penggunaannya, seperti:

• BMS (Battery Management System): berfungsi mengatur arus masuk dan keluar agar tidak terjadi overcharge atau overdischarge.
• Smart Charger: memastikan pengisian daya berlangsung stabil, tidak merusak sel baterai.
• Pendingin / ventilasi: mencegah baterai terlalu panas saat pengisian atau pemakaian berat.

6. Kelebihan dan Kekurangan Aki Motor Listrik vs Bensin

7. Cara Merawat Aki agar Awet

Meskipun berbeda jenis, prinsip dasar perawatan aki motor listrik dan bensin sama-sama penting. Berikut beberapa tips agar aki tidak cepat soak:

• Hindari pengosongan total. Jangan biarkan baterai benar-benar habis, terutama untuk tipe lithium, karena bisa merusak sel.
• Gunakan charger sesuai spesifikasi. Jangan asal pakai charger lain, karena arus dan tegangan berbeda bisa merusak BMS.
• Simpan di tempat sejuk. Suhu tinggi mempercepat degradasi aki, baik timbal-asam maupun lithium.
• Periksa terminal dan kabel. Pastikan tidak berkarat atau longgar agar arus listrik stabil.
• Gunakan rutin. Aki yang jarang dipakai cenderung cepat drop, jadi tetap hidupkan kendaraan secara berkala.

Catatan: Untuk motor listrik, jika tidak dipakai lebih dari 1 bulan, sebaiknya baterai disimpan dengan sisa daya 50–70%. Hal ini menjaga sel tetap stabil tanpa tekanan berlebih.

8. Apakah Aki Motor Bensin Bisa Dipakai untuk Motor Listrik?

Jawabannya: tidak bisa. Aki motor bensin hanya menghasilkan arus kecil dengan tegangan rendah, tidak mampu menyuplai energi besar untuk menggerakkan motor listrik. Selain itu, motor listrik membutuhkan sistem manajemen baterai yang tidak ada di aki konvensional.

Sebaliknya, baterai motor listrik juga tidak cocok untuk dipasang di motor bensin karena tegangan dan arusnya terlalu tinggi, bisa merusak sistem kelistrikan motor bensin.

9. Kesimpulan

Jadi, apakah aki motor listrik sama seperti aki motor bensin? Jawabannya: tidak sama. Keduanya memang berfungsi menyimpan energi listrik, tapi berbeda total dari sisi teknologi, kapasitas, dan fungsinya.

Aki motor bensin bersifat pendukung, sementara aki motor listrik adalah sumber tenaga utama. Dengan memahami perbedaannya, kamu bisa lebih bijak dalam memilih, mengganti, dan merawat aki sesuai kebutuhan kendaraanmu.

Jika kamu butuh aki motor atau mobil berkualitas seperti GS Astra, Yuasa, atau Incoe, kamu bisa mengunjungi AKIMOTORMOBIL.COM — pusat penjualan aki motor, mobil, dan motor listrik terpercaya dengan garansi resmi.